Saturday 11 March 2017

Theoritical Capacity


Theoretical Capacity adalah tingkat produksi yang akan dicapai jika semua peralatan dan operasional berjalan pada tingkat efisiensi yang optimal secara terus menerus.  Theoretical Capacity juga biasa disebut Kapasitas Ideal.

Sesuai dengan namanya Theoretical Capacity atau Kapasitas Ideal tidak realistis untuk dicapai karena adanya waktu yang dipakai untuk perbaikan dan penjagaan, dan juga pemasangan yang akan mengurangi tingkat produksi.

sumber : accountingcoach.com

Friday 7 December 2012

Asuransi Dibayar Dimuka

Asuransi Dibayar Dimuka adalah bagian dari premi asuransi yang telah dibayar tetapi belum berlaku pada saat pelaporan Neraca.  Pengeluaran tersebut dilaporkan dalam bagian Aktiva Lancar yaitu dalam perkiraan Asuransi Dibayar Dimuka.


Jika sejumlah asuransi telah berlaku maka biaya tersebut dipindahkan dari perkiraan aktiva Asuransi Dibayar Dimuka ke perkiraan Beban Asuransi.  Pencatatan tersebut dilakukan pada setiap akhir periode akuntansi melalui Ayat Jurnal Penyesuaian.

Ilustrasi :

Pada tanggal 20 November perusahaan X membayar premi asuransi untuk periode 6 bulan sebesar $2,400 bermula 1 Desember hingga 31 Mei tahun berikutnya, jurnalnya seperti berikut :

        Dr   Asuransi Dibayar Dimuka            2,400            
        Cr      Kas / Bank                                  2,400


Pada tanggal 31 Desember perusahaan X akan mencatat jurnal penyesuaian untuk menambah beban asuransi dan mengurangkan asuransi dibayar dimuka  sebesar $400 yaitu 1/6 dari $2,400, jurnalnya :

                    Dr   Beban Asuransi                      400
        Cr      Asuransi Dibayar Dimuka                    400


Ini berarti saldo Asuransi Dibayar Dimuka pada 31 Desember berjumlah $2,000 yaitu 5 bulan asuransi yang belum berlaku atau 5/6 dari premi sebesar $2,400

sumber : accountingcoach.com





Friday 1 June 2012

Pembayaran Pinjaman

Biasanya pembayaran pinjaman terdiri dari pembayaran bunga dan pembayaran pokok pinjaman.  Bunga pinjaman dicatat sebagai beban (expense), sedangkan pembayaran pokok pinjaman dicatat sebagai pengurangan hutang atau kewajiban.

Jika sebuah perusahaan menggunakan metode akrual basis dalam pencatatan akuntansinya, maka perusahaan akan mencatat beban bunga dan hutang bunga dan bukan mencatat beban bunga pada saat pembayaran angsuran hutang. Pada akhir periode akuntansi akan dibuat jurnal penyesuaian untuk menghitung berapa besar biaya bunga yang dapat dibebankan pada periode tersebut. Dengan cara ini juga dapat diketahui berapa hutang bunga perusahaan pada saat akhir periode.

Ilustrasi :

Pada tanggal 1 April 2011 PT X mendapatkan pinjaman dari Bank A sebesar $100,000, dengan bunga 3% per tahun dan harus dibayar selama 10 tahun,

Pada saat menerima pinjaman PT X akan menjurnal :

01/04/2011  Dr  Bank / Kas                    $ 100,000
            Cr       Hutang Bank                        $ 100,000


Pada saat akhir periode yaitu 31 Desember 2011 PT X akan menjurnal :

31/12/2011  Dr  Beban Bunga                   $ 2,250
            Cr       Hutang Bunga                        $ 2,250*

*) 9/12 x 3% x 100,000  = 2,250

Pada saat pembayaran angsuran pertama jurnalnya :

31/03/2012  Dr  Hutang Bank                   $ 10,000
            Dr  Hutang Bunga                     3,000
            Cr       Bank / Kas                          $ 13,000

Pada akhir periode, PT X akan membuat jurnal penyesuaian untuk menghitung beban bunga

31/12/2012  Dr  Beban Bunga                   $ 3,000
            Cr       Hutang Bunga                       $ 3,000
  

  sumber : accountingcoach.com

Friday 27 April 2012

Lead Time dan Reorder Point dalam Pembelian

Lead Time yaitu perkiraaan waktu antara pemesanan barang dan penerimaan barang.  Contohnya apabila pada tanggal 11 April sebuah perusahaan melakukan pemesanan untuk produk X dan diperkirakan diterima pada tanggal 25 April, maka lead time nya adalah 14 hari.

Perhitungan lead time adalah salah satu faktor yang digunakan untuk menghitung reorder point dalam pengadaan inventori.

Reorder Point adalah jumlah unit inventori yang menandakan bahwa harus ada pemesanan untuk penambahan barang persediaan.   Kita asumsikan reorder point sebuah perusahaan untuk produk X adalah 80 unit.   Ini berarti bahwa ketika persediaan untuk produk X tersisa 80 unit perusahaan harus membuat pemesanan untuk menambah jumlah produk tersebut. 

Penentuan reorder point dihitung berdasarkan :
  1. estimasi jumlah penjualan suatu produk pada masa terdekat,
  2. estimasi jumlah hari antara pemesanan dan penerimaan barang (lead time),
  3. jumlah safety stock untuk produk tersebut

Reorder point menandakan kapan harus memesan barang, sedangkan economic order quantity menentukan jumlah maksimum inventori yang harus dipesan.  

sumber : accountingcoach.com



Untung tapi Tidak Ada Uang Kas

Sebuah perusahaan mungkin saja memperoleh laba tapi tidak ada penambahan saldo kas. Ini dikarenakan laba/rugi perusahaan dihitung berdasarkan pendapatan (revenue) dan biaya (expenses) bukan berdasarkan penerimaan (receipts) dan pengeluaran (payment). Dengan kata lain ada perbedaan antara pendapatan dan penerimaan juga antara biaya dan pengeluaran.

Sebagai ilustrasi, kita asumsikan sebuah perusahaan menggunakan metode akrual dalam pencatatan akuntansinya. Perusahaan menyediakan jasa sebesar $10,000 kepada kliennya pada bulan pertama, dan menerima pembayaran 30 hari setelah penyerahan jasa tersebut.  Perusahaan akan mencatatkan pendapatan sebesar $10,000 pada bulan pertama namun kas baru akan diterima pada bulan kedua.  Jika biaya perusahaan adalah sebesar $7,000 pada bulan tersebut maka perusahaan akan mencatatkan laba sebesar $3,000 walaupun tidak ada penerimaan kas dari kliennya.

Ilustrasi lain, sebuah perusahaan mencatatkan laba sebesar $60,000 pada tahun pertamanya dan selama tahun tersebut mengeluarkan uang sebesar $65,000 untuk membeli peralatan yang baru dapat digunakan pada permulaan tahun kedua.  Perusahaan tersebut akan mencatatkan laba tapi tidak memiliki uang kas.

Contoh lainnya yaitu ketika perusahaan telah melakukan pembayaran namun tidak mengurangi laba pada tahun tersebut (tidak dicatat sebagai biaya). Pembayaran tersebut termasuk pembayaran untuk asuransi, pembayaran untuk pembelian inventori, dan pembayaran untuk mengurangi hutang dagang.

sumber : accountingcoach.com


Friday 6 April 2012

Burn Rate

Dalam dunia bisnis burn rate diartikan sebagai jumlah pengeluaran kas per bulan dalam tahun-tahun awal permulaan usaha.  Burn rate adalah elemen yang penting karena perusahaan baru pasti akan menghabiskan waktu dan uang untuk menghasilkan produk atau jasa sebelum memperoleh uang kas dari hasil penjualan produk atau jasa tersebut.

Jika sebuah perusahaan memiliki saldo kas awal sebanyak $200.000 dan burn rate-nya adalah $20.000 per bulan, maka perusahaan akan kehabisan uang kas dalam tempo 10 bulan kecuali ada penambahan uang kas, sudah memperoleh penjualan, atau menurunkan burn rate-nya.  Oleh karena itu sangat penting bagi perusahaan baru untuk memonitor pengeluarannya dan menunda pembayaran yang tidak berhubungan langsung dengan usaha perusahaan untuk menghasilkan penjualan secepat mungkin.

Laporan Arus Kas adalah salah satu laporan yang bermanfaat untuk mengetahui dan menghitung nilai burn rate yang realistis. 

sumber : accountingcoach.com



Friday 30 March 2012

Basis Poin

Basis Poin artinya seperseratus dalam nilai persentase.  Dalam arti kata lain bahwa 1 persen sama dengan 100 basis poin.  Ini berarti jika tingkat suku bunga turun 1/2 persen (dari 4% menjadi 3.5%), penurunan yang terjadi adalah 50 basis poin. Jika tingkat suku bunga naik dari 3.75% menjadi 3.90% berarti terjadi kenaikan sebesar 15 basis poin.

sumber : accountingcoach.com